OffCanvas_Menu
Existential Squad

5 Masalah Psikologis Paling Umum pada Gen Z Menurut Ahli

An open letter, to younger man struggling.

Rizal Sultan Purnama
Di publikasikan di Psikologis 4 min 3 weeks ago
teen-best-friends-posing-together-while-doing-selfie | Freepik

Bandung - Siapa yang tidak tahu dengan Gen Z, Ya. Gen Z merupakan Generasi setelah Milenial, Generasi ini merupakan Generasi peralihan dari Generasi Milenial dengan teknologi yang semakin berkembang. Gen Z menjadi generasi yang menjalani terapi jauh lebih banyak di banding generasi-generasi sebelum nya.

Berdasarkan penelitian dari American Enterprise Institute pada tahun 2023, terdapat banyak peningkatan remaja yang mendatangi psikolog di bandingkan dengan generasi-generasi sebelum nya.

Selamat datang di sudut internet yang membahas kehidupan Gen Z generasi meme, krisis eksistensial, dan kreativitas tanpa batas. Apakah kamu mencari tips hidup, hiburan, atau sekedar ingin merasa di pahami. EXISTENTIAL SQUAD, siap menemani kalian. Let's discuss the topics yang sering bikin kita begadang dan scroll-scroll sampai jam 3 pagi.

So are you ready to join the Existential Squad and think about life while laughing?. Let’s laugh and figure it out.

Berikut 5 masalah yang sering di keluhkan oleh Gen Z.

1. Kecemasan

gambar orang yang terlihat cemas

Kecemasan menjadi faktor utama untuk kesehatan mental, menurut data yang di publikasikan Deloitte pada tahun 2022, Generasi Z atau Gen Z memiliki peningkatan kecemasan dan stress di angka hampir menyentuh 46%. Gen Z mengatakan kecemasan atau stress tersebut kebanyakan muncul terkait dalam sebuah pekerjaan, tanggung jawab keluarga, dan asmara.

2. Tantangan Dalam Mendapatkan Pekerjaan

wanita kantoran

Gen Z memiliki hambatan untuk menemukan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian dan harapan mereka. Hal ini sering disebabkan karena adanya persaingan yang begitu ketat, dimana banyak lulusan baru yang harus bersaing dengan mereka yang sudah berpengalaman dan memiliki keterampilan yang lebih spesifik. Selain itu banyak perusahaan yang mengutamakan pengalaman kerja, sementara sebagian besar Gen Z baru memulai perjalanan karir mereka dan belum memiliki cukup pengalaman. Ditambah dengan pesat nya kemajuan teknologi, Gen Z harus terus beradaptasi dengan perubahan dalam dunia kerja yang mulai mengutamakan keterampilan digital. Semua ini menciptakan tekanan bagi mereka untuk cepat menyesuaikan diri dan menemukan tempat mereka di pasar kerja yang kompetitif.

3.Ketidakstabilan Ekonomi

Ilustrator inflasi

Ekonomi sangat berpengaruh terhadap kehidupan, Gen Z yang baru memasuki dunia kerja, sering kali merasakan tertekan oleh ketidakpastian ekonomi yang dapat mempengaruhi peluang pekerjaan, pendapatan, dan biaya hidup. Krisis ekonomi, inflasi, dan pengangguran yang tinggi dapat menyebabkan kekhawatiran tentang masa depan keuangan mereka. membuat Gen Z merasa tidak aman dan cemas. Ditambah dengan meningkatnya biaya pendidikan, rumah, dan kebutuhan dasar lainnya. Ketidakstabilan ekonomi ini menjadi faktor signifikan yang mempengaruhi kesejahteraan mental Gen Z, Karena mereka harus terus berjuang untuk bertahan di tengah kondisi yang penuh ketidakpastian ini.

4.Interaksi yang Terlalu Intens

familly with gadget

Ketergantungan yang terlalu tinggi pada teknologi merupakan permasalahan umum yang di hadapi oleh Gen Z. yang tumbuh di ere serba digital dengan akses mudah ke media sosial dan perangkat teknologi. Banyak dari mereka yang merasa tehubung secara terus-menerus, baik dalam komunikasi, hiburan, dan pekerjaan. Meskipun teknologi memberikan banyak kemudahan dan manfaat, tetapi ketergantungan ini dapat mengganggu kualitas interaksi sosial, menyebabkan gangguan tidur, serta meningkatkan kecemasan dan stress. Tekanan untuk selalu terhubung dan tampil sempurna di dunia maya sering membuat Gen Z merasa terjebak, sehingga sulit untuk melepaskan diri dan menikmati moment tanpa gangguan digital.

5.Kesulitan Menemukan Pasangan yang Sesuai

pasangan yang merasa tidak cocok

Kesulitan menemukan pasangan yang sesuai adalah masalah yang sering di hadapi oleh Gen Z, yang merasa sulit menemukan pasangan yang benar-benar cocok dalam hal nilai, dan tujuan hidup. Dengan banyak nya pilihan melalui aplikasi kencan dan media sosial, mereka sering merasa bingung atau terjebak dalam opsi yang berlebihan. Ekspetasi tinggi tentang hubungan yang sempurna dan ditambah dengan adanya standar sosial media. Selain itu, fokus pada karier dan pengembangan diri sering membuat mereka merasa kesulitan menemukan waktu atau energi untuk mencari pasangan atau hubungan yang cocok, yang akhirnya menambah stress dan perasaan tidak puas.

Sebagai generasi yang tumbuh di tengah perubahan cepat, Gen Z menghadapi berbagai tantangan unik yang memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka. Dari kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian, ketergantungan yang berlebihan pada teknologi, hingga stres dalam menemukan pasangan yang cocok, semua ini menciptakan tekanan yang tidak mudah dihadapi. Ditambah dengan ketidakstabilan ekonomi yang semakin mempengaruhi kesejahteraan finansial dan mental mereka, Gen Z sering merasa cemas dan terbebani. Meskipun tantangan ini tidak mudah, penting bagi Gen Z untuk tetap mencari keseimbangan dan dukungan, serta terus mengembangkan keterampilan dan mindset yang positif untuk menghadapi dunia yang terus berubah. Dengan pemahaman yang tepat dan langkah-langkah yang bijaksana, mereka dapat mengatasi hambatan-hambatan ini dan membangun masa depan yang lebih stabil dan memuaskan.

Nantikan lebih banyak curhatan, tips hidup, dan meme eksistensial di postingan berikutnya. Catch you on the flip side, bestie! 🌟

Rizal Sultan Purnama's Profile PictureRizal Sultan Purnama Stay Safe Mas Bro, Jangan Ngebut-ngebut.

Articles

View All
Scroll kesamping untuk melihat lebih banyak.